Senin, 29 Januari 2018
Apa yang Menghalangimu untuk Berjilbab ?
saudariku, berjilbab bukan hanya sebuah identitas bagimu untuk menujukkan diri sebagai seorang muslimah. Tetapi jilbab itu suatu bentuk keta'atan kita kepada Allah SWT
MENGAPA HARUS BERJILBAB ?
Jilbab adalah pakaian yang
berfungsi untuk menutupi perhiasan dan keindahan dirimu, agar dia tidak
dinikmati oleh sembarang orang. Ingatkah engkau ketika engkau membeli pakaian
di pertokoan, mula-mula engkau melihatnya, memegangnya, mencobanya, lalu ketika
kau jatuh cinta kepadanya, engkau akan meminta kepada pemilik toko untuk
memberikanmu pakaian serupa yang masih baru dalam segel. Kenapa demikian?
Karena engkau ingin mengenakan pakaian yang baru, bersih dan belum tersentuh
oleh tangan-tangan orang lain. Jika demikian sikapmu pada pakaian yang hendak
engkau beli, maka bagaimana sikapmu pada dirimu sendiri? Tentu engkau akan
lebih memantapkan ‘segel’nya, agar dia tetap ber’nilai jual’ tinggi, bukankah
demikian?
“Katakanlah kepada
wanita-wanita beriman: ‘Hendaklah mereka menahan pandangan mereka, dan
memelihara kemaluan mereka, dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka
kecuali yang (biasa) nampak daripadanya.'” (Qs.
An-Nuur: 31)
“Wanita
itu adalah aurat, jika ia keluar rumah, maka syaithan akan menghiasinya.” (Hadits shahih. Riwayat Tirmidzi (no. 1173), Ibnu Khuzaimah
Berikut sejumlah alasan yang sering dipakai kaum wanita yang belum berjilbab
1. “Hatiku
masih belum mantap untuk berjilbab. Jika hatiku sudah mantap, aku akan segera
berjilbab. Lagipula aku masih melaksanakan shalat, puasa dan semua perintah
wajib kok..”
bahwa sesungguhnya keadaanmu yang tidak berjilbab
namun masih mengerjakan amalan-amalan lain, adalah seperti orang yang membawa
satu kendi penuh dengan kebaikan akan tetapi kendi itu berlubang, karena engkau
tidak berjilbab. Janganlah engkau sia-siakan amal shalihmu disebabkan
orang-orang yang dengan bebas di setiap tempat memandangi dirimu yang tidak
mengenakan jilbab. Silakan engkau bandingkan jumlah lelaki yang bukan mahram
yang melihatmu tanpa jilbab setiap hari dengan jumlah pahala yang engkau
peroleh, adakah sama banyaknya?
2. “Iman
kan letaknya di hati. Dan yang tahu hati seseorang hanya aku dan Allah.”
Seseorang yang beramal hanya sebatas perbuatan dan
lisan, tanpa disertai dengan keyakinan penuh dalam hatinya, maka dia termasuk
ke dalam golongan orang munafik. Sementara seseorang yang beriman hanya dengan
hatinya, tanpa direalisasikan dengan amal perbuatan yang nyata, maka dia
termasuk kepada golongan orang fasik. Keduanya bukanlah bagian dari golongan
orang mukmin. Karena seorang mukmin tidak hanya meyakini dengan hati, tetapi
dia juga merealisasikan apa yang diyakininya melalui lisan dan amal perbuatan.
Dan jika engkau telah mengimani perintah jilbab dengan hatimu dan engkau juga
telah mengakuinya dengan lisanmu, maka sempurnakanlah keyakinanmu itu dengan
bersegera mengamalkan perintah jilbab.
3. “Aku
kan masih muda…”
(Inilah) waktu
pelajaran yang cukup.” (Qs. Al-Ahqaaf:
35)
Tidakkah engkau perhatikan tetanggamu atau teman karibmu yang seusia
denganmu atau di bawah usiamu telah menemui Malaikat Maut karena perintah Allah
‘Azza wa Jalla? Tidakkah juga engkau perhatikan si fulanah yang kemarin masih
baik-baik saja, tiba-tiba menemui ajalnya dan menjadi mayat hari ini? Tidakkah
semua itu menjadi peringatan bagimu, bahwa kematian tidak hanya mengetuk pintu
orang yang sekarat atau pun orang yang lanjut usia? Dan Malaikat Maut tidak
akan memberimu penangguhan waktu barang sedetik pun, ketika ajalmu sudah
sampai. Setiap hari berlalu sementara akhiratmu bertambah dekat dan dunia
bertambah jauh. Bekal apa yang telah engkau siapkan untuk hidup sesudah mati?
Ketahuilah saudariku, kematian itu datangnya lebih cepat dari detak jantungmu
yang berikutnya. Jadi cepatlah, jangan sampai terlambat.
4. “Jilbab bikin rambutku jadi rontok…”
Jilbab dapat melindungi rambut. Penelitian dan
percobaan telah membuktikan bahwa perubahan cuaca dan cahaya matahari langsung
akan menyebabkan hilangnya kecantikan rambut dan pudarnya warna rambut.
Sehingga rambut menjadi kasar dan berwarna kusam. Sebagaimana juga udara luar
(oksigen) dan hawa tidaklah berperan dalam pertumbuhan rambut. Karena bagian
rambut yang terlihat di atas kepala yang dikenal dengan sebutan batang rambut
tidak lain adalah sel-sel kornea (yang
tidak memiliki kehidupan). Ia akan terus memanjang berbagi sama rata dengan
rambut yang ada di dalam kulit. Bagian yang aktif inilah yang menyebabkan rambut
bertambah panjang dengan ukuran sekian millimeter setiap hari. Ia mendapatkan
suplai makanan dari sel-sel darah dalam kulit.
5. “Kalau
aku pakai jilbab, nanti tidak ada laki-laki yang mau menikah denganku. Jadi,
aku pakai jilbabnya nanti saja, sesudah menikah.”
Tahukah engkau siapakah lelaki
yang datang meminangmu itu, sementara engkau masih belum berjilbab? Dia adalah
lelaki dayyuts, yang tidak memiliki perasaan cemburu melihatmu mengobral aurat
sembarangan. Bagaimana engkau bisa berpendapat bahwa setelah menikah nanti,
suamimu itu akan ridha membiarkanmu mengulur jilbab dan menutup aurat,
sementara sebelum pernikahan itu terjadi dia masih santai saja mendapati dirimu
tampil dengan pakaian ala kadarnya? Jika benar dia mencintai dirimu, maka
seharusnya dia memiliki perasaan cemburu ketika melihat auratmu terbuka barang
sejengkal saja. Dia akan menjaga dirimu dari pandangan liar lelaki hidung
belang yang berkeliaran di luar sana. Dia akan lebih memilih dirimu yang
berjilbab daripada dirimu yang tanpa jilbab.
6. “Pakai
jilbab itu ribet dan mengganggu pekerjaan. Bisa-bisa nanti aku dipecat dari
pekerjaan.”
Tahukah engkau saudariku, siapa yang memberimu rizki?
Bukankah Allah -Rabb yang berada di atas ‘Arsy-Nya- yang memerintahkan para
malaikat untuk membagikan rizki kepada setiap hamba tanpa ada yang dikurangi barang
sedikitpun? Mengapa engkau lebih mengkhawatirkan atasanmu yang juga rizkinya
bergantung kepada kemurahan Allah?
7. “Jilbab
itu bikin gerah, dan aku tidak kuat kepanasan.”
Sesungguhnya api Neraka Jahannam itu
dilebihkan panasnya (dari panas api di bumi sebesar) enam puluh sembilan kali
lipat (bagian).” [Hadits shahih.
Riwayat Muslim (no. 2843) dan Ahmad (no. 8132). Lihat juga Shahih Al-Jaami‘ (no. 6742), dari Shahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu]
Manakah yang lebih sanggup engkau bersabar darinya, panasnya matahari di
bumi ataukah panasnya Neraka di akhirat nanti? Tentu engkau bisa menimbangnya
sendiri
8. “Jilbab itu pilihan. Siapa yang mau pakai jilbab
silakan, yang belum mau juga gak apa-apa. Yang penting akhlaknya saja benar.”
Ketahuilah olehmu, keputusanmu untuk tidak mengenakan
jilbab akan membuat Rabb-mu menjadi cemburu, sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda yang artinya,
“Sesungguhnya Allah itu cemburu dan
seorang Mukmin juga cemburu. Adapun cemburunya Allah disebabkan oleh seorang
hamba yang mengerjakan perkara yang diharamkan oleh-Nya.” [Hadits shahih. Riwayat Bukhari (no. 4925) dan
Muslim (no. 2761)]
9. “Sepertinya
Allah belum memberiku hidayah untuk segera berjilbab.”
Ketahuilah bahwa hidayah itu terbagi menjadi dua,
yaitu hidayatul
bayan dan hidayatut taufiq. Hidayatul bayan adalah
bimbingan atau petunjuk kepada kebenaran, dan di dalamnya terdapat campur
tangan manusia. Adapun hidayatut taufiq adalah
sepenuhnya hak Allah. Dia merupakan peneguhan, penjagaan, dan pertolongan yang
diberikan Allah kepada hati seseorang agar tetap dalam kebenaran. Dan hidayah
ini akan datang setelah hidayatul bayan dilakukan.
Langganan:
Postingan (Atom)